Reading 15: For a century and a half the piano

For a century and a half the piano has been one of the most popular solo instruments for Western music. Unlike string and wind instrument, the piano is completely self-sufficient, as it is able to play both the melody and its accompanying harmony at the same time. For this reason, it became the favorite household instrument of the nineteenth century.

The ancestry of the piano can be traced to the early keyboard instruments of the fifteenth and sixteenth centuries – the spinet, the dulcimer, and the virginal. In the seventeenth century the organ, the clavichord, and the harpsichord became the chief instruments of the keyboard group, a supremacy they maintained until the piano supplanted them at the end of the eighteenth century. The clavichord’s tone was metallic and never powerful; nevertheless, because of the variety of tone possible to it, many composers found the clavichord a sympathetic instrument for concert use, but the character of the tone could not be varied save by mechanical or structural devices.

The piano was perfected in the early eighteenth century by a harpsichord maker in Italy (though musicologists point out several previous instances of the instrument). This instrument was called a piano e forte (soft and loud), to indicate its dynamic versatility; its strings were struck by a recoiling hammer with a felt-padded head. The wires were much heavier in the earlier instruments. A series of mechanical improvements continuing well into the nineteenth century, including the introduction of pedals to sustain tone or to soften it, the perfection of a metal frame and steel wire of the finest quality, finally produced an instrument capable of myriad tonal effects from the most delicate harmonies to an almost orchestral fullness of sound, from a liquid, singing tone to a sharp, percussive brilliance.

-----------------------------------------------------------------------------------

Selama satu setengah abad, piano telah menjadi salah satu instrumen solo paling populer dalam musik Barat. Tidak seperti instrumen gesek dan tiup, piano benar-benar mandiri, karena dapat memainkan melodi sekaligus harmoni pengiringnya pada saat yang sama. Oleh karena itu, piano menjadi instrumen rumah tangga favorit pada abad kesembilan belas.

Asal-usul piano dapat ditelusuri ke instrumen keyboard awal pada abad kelima belas dan keenam belas – spinet, dulcimer, dan virginal. Pada abad ketujuh belas, organ, klavikord, dan harpsikord menjadi instrumen utama dari kelompok keyboard, sebuah supremasi yang mereka pertahankan hingga piano menggantikan mereka pada akhir abad kedelapan belas. Bunyi klavikord bersifat logam dan tidak pernah kuat; meskipun demikian, karena variasi nada yang mungkin darinya, banyak komponis menganggap klavikord sebagai instrumen yang simpatik untuk digunakan dalam konser, tetapi karakter nadanya tidak dapat diubah kecuali dengan perangkat mekanis atau struktural.

Piano disempurnakan pada awal abad kedelapan belas oleh seorang pembuat harpsikord di Italia (meskipun para musikolog mencatat beberapa contoh sebelumnya dari instrumen ini). Instrumen ini disebut piano e forte (lembut dan keras), untuk menunjukkan keluwesan dinamisnya; senarnya dipukul oleh palu yang memantul kembali dengan kepala berlapis kain felt. Dawai pada instrumen awal jauh lebih berat. Serangkaian perbaikan mekanis berlanjut hingga abad kesembilan belas, termasuk diperkenalkannya pedal untuk mempertahankan nada atau melunakkannya, penyempurnaan kerangka logam dan kawat baja berkualitas tinggi, akhirnya menghasilkan instrumen yang mampu menghasilkan beragam efek tonal, mulai dari harmoni paling lembut hingga hampir menyerupai kelengkapan orkestra, dari nada cair yang merdu hingga kejernihan perkusi yang tajam.