Reading 28: The most easily recognizable meteorites are the iron variety

The most easily recognizable meteorites are the iron variety, although they only represent about 5 percent of all meteorite falls. They are composed of iron and nickel along with sulfur, carbon, and traces of other elements. Their composition is thought to be similar to that of Earth's iron core and indeed they might have once made up the core of a large planetoid that disintegrated long ago. Due to their dense structure, iron meteorites have the best chance of surviving an impact, and most are found by farmers plowing their fields.

One of the best hunting grounds for meteorites is on the glaciers of Antarctica where the dark stones stand out in stark contrast to the white snow and ice. When meteorites fall on the continent they are embedded in the moving ice sheets. At places where the glaciers move upward against mountain ranges, meteorites are left exposed on the surface. Some of the meteorites that have landed in Antarctica are believed to have come from the Moon and even as far away as Mars, when large impacts blasted out chunks of material and hurled them toward Earth.

Perhaps the world's largest source of meteorites is the Nullarbor Plain, an area of limestone that stretches for 400 miles along the southern coast of Western and South Australia. The pale, smooth desert plain provides a perfect backdrop for spotting meteorites, which are usually dark brown or black. Since very little erosion takes place, the meteorites are well preserved and are found just where they landed. Over 1,000 fragments from 150 meteorites that fell during the last 20,000 years have been recovered. One large iron meteorite, called the Mundrabilla meteorite, weighed more than 11 tons.

Stony meteorites, called chondrites, are the most common type and make up more than 90 percent of all falls. But because they are similar to Earth materials and therefore erode easily, they are often difficult to find. Among the most ancient bodies in the solar system are the carbonaceous chondrites that also contain carbon compounds that might have been the precursors of life on Earth.

-----------------------------

Meteorit yang paling mudah dikenali adalah jenis besi, meskipun hanya mewakili sekitar 5 persen dari seluruh jatuhan meteorit. Mereka tersusun dari besi dan nikel, bersama dengan belerang, karbon, dan jejak unsur-unsur lainnya. Komposisinya diperkirakan mirip dengan inti besi Bumi, dan memang mungkin dulu merupakan bagian dari inti sebuah planetoid besar yang hancur jutaan tahun lalu. Karena strukturnya yang padat, meteorit besi memiliki kemungkinan terbaik untuk bertahan dari benturan, dan sebagian besar ditemukan oleh petani saat membajak sawah mereka.

Salah satu lokasi terbaik untuk mencari meteorit adalah di gletser Antartika, di mana batuan gelap tampak kontras dengan salju putih dan es. Ketika meteorit jatuh di benua tersebut, mereka terperangkap dalam lapisan es yang bergerak. Di tempat-tempat di mana gletser bergerak naik ke arah pegunungan, meteorit tersingkap di permukaan. Beberapa meteorit yang jatuh di Antartika diyakini berasal dari Bulan, bahkan sejauh Mars, ketika benturan besar melepaskan bongkahan material dan melemparkannya ke arah Bumi.

Mungkin sumber meteorit terbesar di dunia adalah Nullarbor Plain, sebuah area batu kapur yang membentang sejauh 400 mil di sepanjang pesisir selatan Australia Barat dan Selatan. Dataran gurun yang pucat dan halus ini menyediakan latar belakang sempurna untuk menemukan meteorit, yang biasanya berwarna cokelat tua atau hitam. Karena erosi sangat sedikit terjadi, meteorit terawetkan dengan baik dan ditemukan tepat di tempat mereka jatuh. Lebih dari 1.000 fragmen dari 150 meteorit yang jatuh selama 20.000 tahun terakhir telah ditemukan. Satu meteorit besi besar, yang disebut meteorit Mundrabilla, memiliki berat lebih dari 11 ton.

Meteorit berbatu, yang disebut kondrit, adalah jenis yang paling umum dan mencakup lebih dari 90 persen dari semua jatuhan. Namun karena mereka mirip dengan material Bumi dan mudah tererosi, mereka sering sulit ditemukan. Di antara benda tertua di tata surya adalah kondrit karbonan yang juga mengandung senyawa karbon yang mungkin merupakan pendahulu kehidupan di Bumi.