Tuesday, September 16, 2025

Reading 29: A pioneering set of experiments has been important

A pioneering set of experiments has been important in the revolution in our understanding of animal behavior—a revolution that eroded the behaviorist dogma that only humans have minds. These experiments were designed to detect consciousness—that is, signs of self-awareness or self-recognition—in animals other than humans.

The scientific investigation of an experience as private as consciousness is frustratingly beyond the usual tools of the experimental psychologist. This may be one reason that many researchers have shied away from the notion of mind and consciousness in nonhuman animals. In the late 1960’s, however, psychologist Gordon Gallup devised a test of the sense of self: the mirror test. If an animal were able to recognize its reflection in a mirror as “self,” then it could be said to possess an awareness of self, or consciousness. It is known that a cat or a dog reacts to its own image in a mirror, but often it treats it as that of another individual whose behavior very soon becomes puzzling and boring.

The experiment called for familiarizing the animal with the mirror and then marking the animal’s forehead with a red spot. If the animal saw the reflection as just another individual, it might wonder about the curious red spot and might even touch the mirror. But if the animal realized that the reflection was of itself, it would probably touch the spot on its own body. The first time Gallup tried the experiment with a chimpanzee, the animal acted as if it knew that the reflection was its own, it touched the red spot on its forehead. Gallup’s report of the experiment, published in a 1970 article, was a milestone in our understanding of animal minds and psychologists wondered how widespread self-recognition would prove to be.

------------------------------

Serangkaian eksperimen perintis telah menjadi penting dalam revolusi pemahaman kita tentang perilaku hewan—sebuah revolusi yang meruntuhkan dogma behavioris bahwa hanya manusia yang memiliki pikiran. Eksperimen-eksperimen ini dirancang untuk mendeteksi kesadaran—yaitu, tanda-tanda kesadaran diri atau pengenalan diri—pada hewan selain manusia.

Penyelidikan ilmiah atas pengalaman yang sangat pribadi seperti kesadaran sangat sulit dilakukan dengan alat-alat psikolog eksperimental yang biasa. Hal ini mungkin menjadi salah satu alasan banyak peneliti menghindar dari gagasan pikiran dan kesadaran pada hewan nonmanusia. Namun, pada akhir 1960-an, psikolog Gordon Gallup merancang sebuah tes tentang rasa diri: tes cermin. Jika seekor hewan mampu mengenali bayangannya di cermin sebagai “diri sendiri,” maka dapat dikatakan ia memiliki kesadaran diri, atau kesadaran. Diketahui bahwa kucing atau anjing bereaksi terhadap bayangannya sendiri di cermin, tetapi sering kali memperlakukannya sebagai individu lain yang perilakunya segera menjadi membingungkan dan membosankan.

Eksperimen ini dilakukan dengan membiasakan hewan terhadap cermin lalu memberi tanda titik merah di dahinya. Jika hewan melihat bayangan itu sebagai individu lain, ia mungkin penasaran dengan titik merah yang aneh itu dan bahkan mungkin menyentuh cermin. Tetapi jika hewan itu menyadari bahwa bayangan itu adalah dirinya sendiri, kemungkinan besar ia akan menyentuh titik tersebut di tubuhnya sendiri. Pertama kali Gallup mencoba eksperimen ini pada seekor simpanse, hewan itu bertindak seolah-olah tahu bahwa bayangan itu adalah dirinya, ia menyentuh titik merah di dahinya. Laporan Gallup tentang eksperimen tersebut, yang diterbitkan dalam sebuah artikel tahun 1970, menjadi tonggak penting dalam pemahaman kita tentang pikiran hewan, dan para psikolog pun bertanya-tanya seberapa luas pengenalan diri ini terbukti ada.

No comments:

Post a Comment

Terjemahan 5: "I do not know what I may appear to the world

"I do not know what I may appear to the world ; but to myself I seem to have been only like a boy playing on the seashore, and divertin...