Reading 30: Biological diversity has become widely recognized

Biological diversity has become widely recognized as a critical conservation issue only in the past two decades. The rapid destruction of the tropical rain forests, which are the ecosystems with the highest known species diversity on Earth, has awakened people to the importance and fragility of biological diversity. The high rate of species extinctions in these environments is jolting, but it is important to recognize the significance of biological diversity in all ecosystems. As the human population continues to expand, it will negatively affect one after another of Earth’s ecosystems. In terrestrial ecosystems and in fringe marine ecosystems (such as wetlands), the most common problem is habitat destruction. In most situations, the result is irreversible.

Now humans are beginning to destroy marine ecosystems through other types of activities, such as disposal and runoff of poisonous waste; in less than two centuries, by significantly reducing the variety of species on Earth, they have unraveled eons of evolution and irrevocably redirected its course.

Certainly, there have been periods in Earth’s history when mass extinctions have occurred. The extinction of the dinosaurs was caused by some physical event, either climatic or cosmic. There have also been less dramatic extinctions, as when natural competition between species reached an extreme conclusion. Only .01 percent of the species that have lived on Earth have survived to the present, and it was largely chance that determined which species survived and which died out.

However, nothing has ever equaled the magnitude and speed with which the human species is altering the physical and chemical world and demolishing the environment. In fact, there is wide agreement that it is the rate of change humans are inflicting, even more than the changes themselves, that will lead to biological devastation. Life on Earth has continually been in flux as slow physical and chemical changes have occurred on Earth, but life needs time to adapt—time for migration and genetic adaptation within existing species and time for the proliferation of new genetic material and new species that may be able to survive in new environments.

------------------------------------------

Keanekaragaman hayati baru diakui secara luas sebagai isu konservasi yang sangat penting dalam dua dekade terakhir. Penghancuran hutan hujan tropis yang cepat, yaitu ekosistem dengan keanekaragaman spesies tertinggi di Bumi, telah menyadarkan orang akan pentingnya dan rapuhnya keanekaragaman hayati. Tingginya tingkat kepunahan spesies di lingkungan ini sangat mengejutkan, tetapi penting untuk menyadari arti penting keanekaragaman hayati di semua ekosistem. Seiring dengan terus bertambahnya populasi manusia, hal itu akan berdampak negatif satu per satu terhadap ekosistem Bumi. Pada ekosistem darat dan ekosistem laut pinggiran (seperti lahan basah), masalah paling umum adalah kerusakan habitat. Dalam banyak situasi, hasilnya bersifat tidak dapat dipulihkan.

Kini manusia mulai menghancurkan ekosistem laut melalui berbagai jenis aktivitas lain, seperti pembuangan dan aliran limbah beracun; dalam waktu kurang dari dua abad, dengan sangat mengurangi keragaman spesies di Bumi, manusia telah mengurai evolusi selama berjuta-juta tahun dan mengarahkannya ke jalur yang tak dapat diubah kembali.

Memang, ada masa dalam sejarah Bumi ketika kepunahan besar-besaran terjadi. Kepunahan dinosaurus disebabkan oleh suatu peristiwa fisik, baik iklim maupun kosmik. Ada juga kepunahan yang kurang dramatis, seperti ketika persaingan alami antarspesies mencapai kesimpulan ekstrem. Hanya 0,01 persen spesies yang pernah hidup di Bumi yang bertahan hingga sekarang, dan sebagian besar ditentukan oleh kebetulan spesies mana yang selamat dan mana yang punah.

Namun, tidak ada yang pernah menyamai besarnya dan cepatnya perubahan yang dilakukan spesies manusia terhadap dunia fisik dan kimia serta dalam menghancurkan lingkungan. Faktanya, ada kesepakatan luas bahwa laju perubahan yang ditimbulkan manusia—bahkan lebih dari perubahan itu sendiri—akan menyebabkan kehancuran biologis. Kehidupan di Bumi selalu berada dalam keadaan berubah akibat perubahan fisik dan kimia yang lambat, tetapi kehidupan membutuhkan waktu untuk beradaptasi—waktu untuk migrasi dan adaptasi genetik dalam spesies yang ada serta waktu untuk berkembangnya materi genetik baru dan spesies baru yang mungkin dapat bertahan di lingkungan baru.