Reading 42 (Contoh Soal): Fungi, of which there are over 100,000 species

Fungi, of which there are over 100,000 species, including yeasts and other single-celled organisms as well as the common molds and mushrooms, were formerly classified as members of the plant kingdom. However, in reality they are very different from plants and today they are placed in a separate group altogether. The principal reason for this is that none of them possesses chlorophyll, and since they cannot synthesize their own carbohydrates, they obtain their supplies either from the breakdown of dead organic matter or from other living organisms. Furthermore the walls of fungal cells are not made of cellulose, as those of plants are, but of another complex sugarlike polymer called chitin, the material from which the hard outer skeletons of shrimps, spiders, and insects are made. The difference between the chemical composition of the cell walls of fungi and those of plants is of enormous importance because it enables the tips of the growing hyphae, the threadlike cells of the fungus, to secrete enzymes that break down the walls of plant cells without having any effect on those of the fungus itself. It is these cellulose-destroying enzymes that enable fungi to attack anything made from wood, wood pulp, cotton, flax, or other plant material.

The destructive power of fungi is impressive. They are a major cause of structural damage to building timbers, a cause of disease in animals and humans, and one of the greatest causes of agricultural losses. Entire crops can be wiped out by fungal attacks both before and after harvesting. Some fungi can grow at +50°C, while others can grow at -5°C, so even food in cold storage may not be completely safe from them. On the other hand, fungi bring about the decomposition of dead organic matter, thus enriching the soil and returning carbon dioxide to the atmosphere. They also enter into a number of mutually beneficial relationships with plants and other organisms. In addition, fungi are the source of many of the most potent antibiotics used in clinical medicine, including penicillin.

-------------------------------------

Jamur, yang jumlahnya lebih dari 100.000 spesies, termasuk ragi dan organisme bersel tunggal lainnya serta kapang dan jamur biasa, sebelumnya diklasifikasikan sebagai anggota kerajaan tumbuhan. Namun, pada kenyataannya mereka sangat berbeda dari tumbuhan dan saat ini ditempatkan dalam kelompok yang terpisah sama sekali. Alasan utama untuk hal ini adalah karena tidak satupun dari mereka memiliki klorofil, dan karena mereka tidak dapat mensintesis karbohidrat mereka sendiri, maka mereka memperoleh kebutuhan makanannya baik dari penguraian materi organik yang mati maupun dari organisme hidup lainnya. Selain itu, dinding sel jamur tidak terbuat dari selulosa seperti halnya tumbuhan, melainkan dari polimer kompleks mirip gula yang disebut kitin, yaitu bahan yang juga membentuk kerangka luar keras udang, laba-laba, dan serangga. Perbedaan dalam komposisi kimiawi dinding sel jamur dan tumbuhan sangatlah penting karena memungkinkan ujung hifa yang sedang tumbuh—sel berbentuk benang dari jamur—mengeluarkan enzim yang memecah dinding sel tumbuhan tanpa memengaruhi dinding sel jamur itu sendiri. Enzim perusak selulosa inilah yang memungkinkan jamur menyerang benda-benda yang terbuat dari kayu, bubur kayu, kapas, rami, atau bahan tumbuhan lainnya.

Kekuatan destruktif jamur sangatlah mengesankan. Mereka merupakan penyebab utama kerusakan struktural pada kayu bangunan, penyebab penyakit pada hewan dan manusia, serta salah satu penyebab terbesar kerugian pertanian. Seluruh hasil panen dapat dimusnahkan oleh serangan jamur, baik sebelum maupun sesudah panen. Beberapa jamur dapat tumbuh pada suhu +50°C, sementara yang lain dapat tumbuh pada suhu -5°C, sehingga bahkan makanan yang disimpan di ruang dingin pun belum tentu aman dari mereka. Di sisi lain, jamur berperan dalam penguraian materi organik yang mati, sehingga memperkaya tanah dan mengembalikan karbon dioksida ke atmosfer. Mereka juga menjalin berbagai hubungan saling menguntungkan dengan tumbuhan dan organisme lainnya. Selain itu, jamur merupakan sumber dari banyak antibiotik paling ampuh yang digunakan dalam pengobatan klinis, termasuk penisilin.